Kemendikbud- Hasil
ujian nasional (UN) yang selama ini menjadi salah satu penentu kelulusan
siswa menjadikan UN sebagai hal yang menakutkan, bahkan dianggap momen
sakral. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, desakralisasi UN akan
dilakukan mulai tahun ini agar UN tidak lagi dilihat sebagai hal yang
menakutkan.
Desakralisasi UN, ujar Mendikbud, salah satunya
dilakukan dengan mengurangi keterlibatan aparat keamanan dalam
distribusi naskah UN maupun kehadiran mereka di sekolah. “UN tidak harus
dikawal pengamanannya. Kita ingin masyarakat juga ikut mengontrol,”
katanya saat berdiskusi dengan redaksi Jawa Pos di Gedung Graha Pena,
Jakarta.
Mengenai kebiasaan berdoa menjelang UN yang
dilakukan sekolah-sekolah di berbagai daerah, Mendikbud mengatakan hal
itu bagus, tetapi jangan sampai ada kebiasaan-kebiasaan lain yang
menjadikan UN sebagai hal yang sakral. “Kita berdoa untuk ujian penting.
Tapi tidak perlu ada hal-hal yang membuat UN sakral,” katanya.
Selain itu, Mendikbud juga merencanakan distribusi
naskah UN tidak lagi melalui pengawasan khusus, melainkan melalui jasa
pos. Namun rencana tersebut kemungkinan belum akan diberlakukan untuk UN
2015 ini. “Tidak perlu polisi di sekolah. Cukup dikirim pakai pos.
Tidak perlu dikawal khusus,” tuturnya.(*)
0 komentar:
Posting Komentar