SAMUDERA: Wali Nanggroe
Malik Mahmud Al-Haytar,
meminta sarana ibadah seperti meunasah dan mesjid untuk difungsikan kembali
sebagaimana mestinya di Aceh.
Begitu juga lembaga-lembaga pendidikan Islam yakni dayah untuk
mendidik anak-anak Aceh. Tentunya, dapat
menjadi pengwaris dan penerus cita-cita politik dan pembangunan Aceh kedepan. Terutama
untuk melahirkan generasi-generasi penerus yang Islami di Aceh.
Hal itu disampaikan Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar, saat memberikan sambutan pada acara Maulid Akbar,
yang diadakan Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA) DPW Wilayah
Pase, Aceh Utara- Lhokseumawe, Senin (13/4).
Sebut Malik Mahmud, saat ini di Aceh peredaran narkoba
juga sangat memprihatinkan. “Saya mengingatkan kepada orang tua dan tokoh
masyarakat, supaya dapat membimbing anak-anaknya agar tidak terpengaruh dengan narkotika
dan obat-obatan terlarang (narkoba),”ungkap Wali Nanggroe.
Menurut dia, dirinya percaya dan yakin karena tidak
ada satu pun orang di Aceh yang mengingatkan anak-anaknya menjadi generasi
lemah, bodoh dan buruk mental akibat pengaruh dari narkoba. Sebagai orang Aceh,
saya meminta semua masyarakat supaya tidak terpengaruh terhadap pihak-pihak
yang niatnya tidak baik kepada kita, sehingga dapat merusak moral dan akhlak
kita.
Sementara itu hadir dalam acara tersebut, Petinggi
PA Pusat, Abu Razak, Jubir PA Pusat, Adi Laweung, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel
Inf. A
Daniel Chardin, Dandim 0103
Aceh Utara, Letkol Iwan Rosandiyanto, Ketua KPA Wilayah Pase, Tgk. Zulkarnaini Bin
Hamzah.
Kemudian, Petinggi PA, Darwis Jeunieb, Bupati Aceh
Utara, Muhammad Thaib, Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, Anggota DPD-RI
Fachrurazi, Ketua DPR Aceh, Tgk Muharuddin, Ketua DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil,
Ketua DPRK Lhokseumawe, M. Yasir, anggota DPRA, anggota DPRK, Ketua MUNA, alim
ulama, para SKPK, masyarakat, anak yatim, jajaran KPA/PA dan undangan lainnya. (adi)
0 komentar:
Posting Komentar