INFO UPDATE
Selamat Datang di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Aceh Utara, email:disdikpora.acut01@gmail.com

Ribuan Guru Tersandung Kredit


ACEH UTARA- Ribuan guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Aceh Utara, saat ini tersandung atau terjebak dengan kredit bank. Kondisi ini akan berpengaruh pada kinerja dan etos kerja para guru tersebut disekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Aceh Utara, Razali, melalui Sekretarisnya Jamaluddin, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, kemarin, juga membenarkan, jika selama ini hampir 70 persen guru PNS terjebak dengan kredit bank. “Jumlah guru PNS di Aceh Utara ada sekitar 5 ribu lebih. Dan 70 persen diantaranya terjebak dengan kredit bank,”ucap Jamaluddin.  

Sebutnya, kredit yang diambil dengan jangka waktu hingga 10 tahun oleh guru, akan membuat semua gajinya habis setiap bulan untuk menutupi kredit tersebut. Ditambah lagi, dana sertifikasi yang diterima selama ini juga habis dengan  kredit.

Menurutnya, persoalan itu terjadi mungkin disebabkan keterbatasan pengetahuan guru untuk mengatur keuangannya. Kemudian kalau terus terjebak dengan kredit, makin lama guru di Aceh bukan semakin sejahtera, tapi akan semakin terjepit.  “Perlu diketahui bank itu tidak mau rugi, sehingga mereka (bank,red) pasti mengambil keuntungan dari kredit tersebut,”terangnya.

Dia juga mencontohkan, kalau seorang guru PNS itu mengambil kredit selama jangka waktu 10 tahun. Maka selama itulah  guru tidak akan sejahtera, karena terlilit dengan kredit untuk kebutuhan konsumtif.

“Sebenarnya, jika guru PNS itu tidak mengambil kredit bank sehingga mereka akan sejahtera. Misalnya, gaji guru itu Rp 3,5 juta perbulan dan ditambah dengan dana sertifikasi sebesar gaji sebulan Rp 3,5 juta, totalnya menjadi Rp 7 juta perbulan”cetusnya. Namun, anehnya para guru itu semua mengambil kredit dengan potongan uang gaji serta dana sertifikasi.   

Untuk itu dia berharap, para guru PNS di Aceh Utara, agar jangan semua gaji dipotong di kredit, karena akan membebankan diri sendiri. Akhirnya, akan membuat lemahnya etos kerja untuk proses belajar mengajar di sekolah.

“Jika dalam sebulan ada gaji dan dana sertifikasi Rp 7 juta maka boleh ambil kredit dengan potongan Rp 2 juta perbulan, sehingga masih ada tersisa uangnya untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dirumah,”ujarnya. (rakyataceh)

0 komentar:

Posting Komentar