ACEH UTARA-
Ribuan guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Aceh Utara, saat
ini tersandung atau terjebak dengan kredit bank. Kondisi ini akan berpengaruh
pada kinerja dan etos kerja para guru tersebut disekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Aceh
Utara, Razali, melalui Sekretarisnya Jamaluddin, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh,
kemarin, juga membenarkan, jika selama ini hampir 70 persen guru PNS terjebak
dengan kredit bank. “Jumlah guru PNS di Aceh Utara ada sekitar 5 ribu lebih. Dan
70 persen diantaranya terjebak dengan kredit bank,”ucap Jamaluddin.
Sebutnya, kredit yang diambil dengan jangka waktu
hingga 10 tahun oleh guru, akan membuat semua gajinya habis setiap bulan untuk
menutupi kredit tersebut. Ditambah lagi, dana sertifikasi yang diterima selama
ini juga habis dengan kredit.
Menurutnya, persoalan itu terjadi mungkin
disebabkan keterbatasan pengetahuan guru untuk mengatur keuangannya. Kemudian
kalau terus terjebak dengan kredit, makin lama guru di Aceh bukan semakin
sejahtera, tapi akan semakin terjepit. “Perlu
diketahui bank itu tidak mau rugi, sehingga mereka (bank,red) pasti mengambil
keuntungan dari kredit tersebut,”terangnya.
Dia juga mencontohkan, kalau seorang guru PNS itu
mengambil kredit selama jangka waktu 10 tahun. Maka selama itulah guru tidak akan sejahtera, karena terlilit
dengan kredit untuk kebutuhan konsumtif.
“Sebenarnya, jika guru PNS itu tidak mengambil
kredit bank sehingga mereka akan sejahtera. Misalnya, gaji guru itu Rp 3,5 juta
perbulan dan ditambah dengan dana sertifikasi sebesar gaji sebulan Rp 3,5 juta,
totalnya menjadi Rp 7 juta perbulan”cetusnya. Namun, anehnya para guru itu
semua mengambil kredit dengan potongan uang gaji serta dana sertifikasi.
Untuk itu dia berharap, para guru PNS di Aceh
Utara, agar jangan semua gaji dipotong di kredit, karena akan membebankan diri
sendiri. Akhirnya, akan membuat lemahnya etos kerja untuk proses belajar
mengajar di sekolah.
“Jika dalam sebulan ada gaji dan dana sertifikasi
Rp 7 juta maka boleh ambil kredit dengan potongan Rp 2 juta perbulan, sehingga
masih ada tersisa uangnya untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dirumah,”ujarnya.
(rakyataceh)
0 komentar:
Posting Komentar