UNGKAPAN bahwa ibu yang
pintar akan menghasilkan anak-anak yang pintar bisa jadi ada benarnya.
Sebab, tingkat pendidikan ibu memiliki implikasi kuat bagi perkembangan
anaknya.
Penelitian di Northwestern University
yang menunjukkan, ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah
mempengaruhi sistem saraf anak yang tidak beraturan dan mempengaruhi
kemampuan belajar mereka. Kesimpulan itu merupakan buah penelirian Nina
Kraus, penulis senior studi dan peneliti di Auditory Neuroscience
Laboratory Northwestern University bersama dan tim peneliti setelah
mengkaji 66 remaja kelas sembilan sampai 12.
Kraus dan koleganya juga melihat
bagaimana pengalaman bermusik mereka. Tapi, mereka lebih memfokuskan
efek status sosial ekonomi yang rendah dengan kemampuan biologis remaja,
termasuk otaknya. Peneliti menemukan, anak yang ibunya
berpendidikan lebih rendah cenderung belum lulus dari sekolahnya.
Anak-anak dengan status sosial ekonomi rendah pun memiliki bahasa yang
kurang kompleks dan bervariasi.
"Sistem saraf mereka juga berbeda,
tergantung dari tingkat pendidikan ibu dan rangsangan suara yang
diberikan pada otak, dalam hal ini rangsangan juga bisa diberikan oleh
orang yang mengasuh," kata Kraus, seperti dilansir laman CNN, Jumat
(9/5).
"Anak dari ibu dengan pendidikan lebih
rendah memiliki sistem saraf yang cenderung tak beraturan dan hasil yang
lebih buruk pada tes memori dan membaca," imbuhnya. Peneliti juga menggunakan elektrolit
kulit kepala untuk mengukur aktivitas listrik yang berlangsung di otak
anak. Hasilnya diketahui bahwa anak yang kurang mendapat stimulasi dari
sang ibu atau pengasuhnya memiliki sistem saraf yang cenderung tidak
beraturan.
Kraus menekankan pendidikan ibu yang
rendah berkaitan dengan gizi buruk, kurang tersedianya buku di rumah,
kurang olahraga, dan kurangnya motivasi bagi anak untuk menyelesaikan
pekerjaan rumah (PR). Penelitian sebelumnya yang dilakukan Betty Hart
dan Todd R Risley menunjukkan anak dengan orang tua berpendidikan rendah
hanya memiliki kekayaan kata untuk berkomunikasi sebanyak 13 juta kata.
Sedangkan, anak dengan orang tua
berpendidikan lebih tinggi memiliki kekayaan kata sampai 45 juta di usia
tiga tahun. Rendahnya pendidikan orang tua juga bisa memberi bahasa
negatif pada anak sehingga perkembangan mereka pun berbeda.
"Kami akan melihat apakah musik akan
membantu. Setidaknya dengan musik anak mendapat stimulasi linguistik
yang sama dalam bentuk pengayaan kata. Sehingga sirkuit dalam sistem
saraf untuk kemampuan berbahasa dan bermusik bisa lebih optimal,"
pungkas Kraus.(jpnn.com)
0 komentar:
Posting Komentar