JAKARTA - Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, analisis
akhir terhadap naskah soal Ujian Nasional (UN) dilakukan oleh Pusat
Penilaian Pendidikan dan guru yang dijaga kerahasiaannya.
"Soal (standar internasional) itu
dibuat majelis rektor, prediktif PTN. Itu dilakukan Januari. Jadi
penulisan soal ini bebas dari kepentingan politik. Selesai 1 April 2014,
mulai ceak 24 Februari 2014. Dipercepat agar tidak terlambat seperti UN
tahun lalu," jelasnya.
Mantan Rektor Universitas Andalas
Padang itu pasrah jika masuknya nama Jokowi ini dipandang sebagai
musibah. Namun dia meyakini tidak ada kesengajaan untuk tujuan tertentu. Dia menambahkan, nama-nama yang masuk
dalam bursa guna dimuat dalam naskah UN tidak hanya Jokowi, tapi juga
ada nama tokoh lain seperti WS Rendra hingga Iwan Fals. Nah, penulis lah
yang menentukan nama-nama tokoh ini. Ini lah yang akan didalami
Kemdikbud, apakah ada unsur kesengajaan dari penulis atau tidak.
"Bukan kita yang menentukan tokoh, tapi
penulis. Bukan hanya satu tokoh, tapi ada Rendra, Iwan Fals, jadi bukan
satu Jokowi yang masuk dalam bursa. Tapi Kemdikbud akan pelajari hal
ini, mudah-mudahan soal ini jauh dari bursa pencalonan presiden,"
tandasnya.(fat/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar