“Untuk Kepala Sekolah dan Guru”
Jakarta,
Kemdikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Komisi
Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) menggelar workshop perubahan iklim
dengan menggandeng UNESCO. Kegiatan ini diikuti 40 Kepala Sekolah dari jenjang
SD, SMP, SMA, dan SMK.
Workshop tersebut
dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar
Kasim. Dalam kesempatan tersebut Wamendik mengatakan, pendidikan menjadi pilar
utama dalam mengadaptasikan perubahan iklim kepada generasi muda. Pendidikan,
kata dia, dapat memberikan kesadaran kepada anak didik kita tentang ancaman
perubahan iklim yang akibatnya sudah dirasakan bersama.
“Seperti banjir,
kekeringan, tanah longsor, berkembangnya penyakit malaria, demam berdarah, dan
kerusakan pada tanaman,” kata Wamendik, saat membuka workshop tersebut, di
Gedung D Kemdikbud, Senin (27/01/2014).
Wamendik mengatakan,
Kemdikbud telah memasukkan tentang pengajaran mengenai perubahan iklim pada
setiap tingkatan. “Pengajaran tentang perubahan iklim ini dapat dilakukan pada
berbagai mata pelajaran yang relevan,” katanya.
Selain menghadirkan
Kepala Sekolah dan guru, workshop tersebut juga mengundang delapan sekolah yang
akan berbagi pengalaman tentang program perubahan iklim yang telah dilakukan di
sekolahnya. Delapan sekolah tersebut adalah, SDN 12 Bendungan Hilir, SDN 9
Bantar Jati, Bogor, SMP 7 Bandung, SMP Islam Al-Azhar 9 Kemang, SMA Insan Cendekia
Madani, Serpong, SMA 6 Padang, SMK Wikrama Bogor, SMK 2 Bekasi. (*)
0 komentar:
Posting Komentar