![]() |
Add caption |
Jakarta,
Kemdikbud --- Target Angka Partisipasi Kasar (APK) 75% pada tahun 2015
yang dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan kesepakatan
pada Konvensi Dakkar tahun 2000, melalui Program 1 Desa 1 PAUD. Hingga akhir
tahun 2013, dari total 77.559 desa se-Indonesia, sebanyak 53.832 desa sudah
terlayani PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Target Renstra dan
capaian PAUD (3-6 tahun) menghasilkan prestasi yang sangat baik dengan melihat
indikator kerja utama (Angka Partisipasi Kasar) APK PAUD secara nasional pada
tahun 2012 memiliki target APK 63,60, terealisasikan 63,01%, tahun 2013 target
APK 67,40%, terealisasikan 69,4%, sedangkan tahun 2014 Kemdikbud memiliki
target capaian APK 72,90%.
Peningkatan APK PAUD
tercermin dari jumlah lembaga PAUD yang terus bertambah setiap tahun. Hingga
bulan Desember 2013, jumlah lembaga PAUD mencapai 174.367 lembaga se-Indonesia.
Dari jumlah tersebut, Taman Kanak-kanak (TK) menempati posisi teratas, atau
sebanyak 74.487 TK, lalu diikuti kelompok bermain sebanyak 70.477.
Sedangkan Satuan PAUD
sejenis mencapai 26.269 lembaga. Hingga akhir tahun 2014 tercatat ada 3.134
Taman Penitipan Anak. “Pencapaian yang sangat luar biasa ini tidak terlepas
dari peran serta dan kepedulian dari Bunda PAUD, Kepala Daerah, dan Masyarakat
semakin tinggi,” kata Direktur Jenderal PAUDNI, Lydia Freyani Hawadi, saat di
kantornya, Kamis (23/01/2014).
Lydia menambahkan,
dengan adanya gebyar PAUD dan penobatan Bunda PAUD sangat membantu sekali dan
merekapun juga merupakan agen-agen perubahan dalam meningkatkan pelayanan
pendidikan kepada anak-anak usia dini. Dalam penuntasan Satu Desa Satu PAUD pun
Kemdikbud melalui Ditjen PAUDNI merangkul sejumlah organisasi mitra yang dapat
menjangkau hingga daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal. Diantaranya
bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut, juga
memberdayakan rumah ibadah sebagai lokasi pengembangan program PAUD. Ditjen
PAUDNI akan memprioritaskan program PAUD.
Sebab di tahun 2045,
atau pada 100 tahun usia kemerdekaan, Indonesia akan mengalami bonus demografi.
Pada periode tersebut, Indonesia akan memiliki banyak pemuda-pemudi yang penuh potensi.
Calon-calon pemimpin di tahun 2045 adalah anak-anak PAUD saat ini. “Oleh karena
itu, PAUD adalah investasi yang harus kita pupuk sejak saat ini,” ucap Lydia. (*)
0 komentar:
Posting Komentar