LHOKSUKON – Kelompok bersenjata api (senpi) jenis AK-56, M-16, dan pistol FN-1
menculik Muhammad Yani (32), pemuda asal Desa Padang Sakti, Kota
Lhokseumawe yang bekerja pada proyek pembangunan bendungan irigasi di
Desa Alue Lhok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Selasa (20/1) sekira
pukul 00.30 WIB.
Proyek itu sedang dikerjakan oleh PT Salina
Bersama yang bukan merupakan perusahaan setempat. Sebelum diculik, lima
pria bersenjata api laras panjang dan satu laras pendek itu sempat
melepaskan tembakan ke udara, termasuk menembak tangki mobil dan truk
milik perusahaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi,
sekitar pukul 00.30 WIB kemarin, sejumlah warga di Desa Alue Lhok sempat
melihat ada delapan pria, tujuh di antaranya berbaju loreng dan satu
lagi berjaket hitam. Sebagian besar mereka menenteng senpi. Dua di
antaranya mengendarai sepeda motor (sepmor) jenis Jupiter Z warna merah.
“Warga
mengira para pria itu sedang berburu kancil atau rusa, sehingga mereka
membawa senapan angin. Sedangkan dua di antaranya yang mengendarai
sepmor dan yang dibonceng di belakang tidak terlihat membawa senjata,
karena mereka melaju agak kencang,” kata Ilyas (25), warga Desa Alue
Lhok, Kecamatan Paya Bakong, kepada Serambi tadi malam.
Menurut
Ilyas, sebelum para pria bersenpi itu tiba, dia memang sudah berniat
akan ke lokasi waduk. Maka, ia teruskan saja niatnya, tanpa terpengaruh
oleh kedatangan orang-orang yang tidak dia kenal itu.
Ia langsung
menghidupkan sepmornya menuju waduk. Lokasinya berjarak sekitar 500
meter dari rumah warga. Saat berpapasan dengan pria-pria bersenjata
itu, salah satu di antara mereka sempat menyetop Ilyas. Namun, karena
menyadari Ilyas bukan dari kelompok mereka, sehingga pria yang menyetop
tadi tak jadi menumpang di sepmor Ilyas. (sumber: SI)
0 komentar:
Posting Komentar